Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis Kapasitor Beserta Fungsinya

Jenis Kapasitor Beserta Fungsinya - Halo Sobat, di artikel kali ini Montirbox.com akan membahas sedikit tentang kapasitor. Kapasitor adalah komponen yang dapat menyimpan energi listrik, hampir mirip dengan baterai. Bedanya dengan baterai, baterai mampu menampung energi lebih banyak dibanding kapasitor dengan ukuran fisik yang sama.

Tapi kapasitor memiliki kelebihan dibandingkan baterai, kapasitor dapat mengeluarkan energi yang ada didalamnya dengan cepat. Ada dua tipe kapasitor yang umum kita jumpai, yang pertama adalah electrolyt capasitor atau kapasitor elektrolit atau disebut juga dengan Elco, dan kapasitor non polar.

Kapasitor Elco memiliki dua kutub sama seperti baterai, ada negatif dan positif. Sedangkan kapasitor non polar adalah kapasitor tanpa kutub, atau kapasitor yang bisa digunakan bolak-balik. Kedua kapasitor ini memiliki fungsi yang berbeda pada rangkaian, tergantung aplikasi yang diterapkan.


Jenis Kapasitor Beserta Fungsinya

Dalam diagram atau skematik, kapasitor dilambangkan dengan dua garis atau dua pelat. Jika ada tanda plus atau salah satu garis yang melengkung berarti yang digunakan adalah kapasitor elektrolitik atau Elco, dimana garis melengkung adalah kutub negatif. Jika tidak ada tanda plus atau garis melengkung berarti yang digunakan adalah kapasitor non polar.

Kapasitor Elco bentuknya hampir sama satu dengan yang lainnya, kecuali untuk elco yang berbahan tantalum. Sedangkan kapasitor non polar Ia memiliki banyak jenis dan bentuk tergantung dari materialnya. Untuk kapasitor non polar yang paling umum kita temui adalah jenis keramik, atau biasa kita sebut kapasitor jengkol. Lalu ada kapasitor milar, kapasitor kotak, dan kapasitor tabung.

Untuk contoh aplikasinya, misalkan ada baterai 3 volt kita sambungkan ke kapasitor Elco dan lampu LED, dimana kapasitor dan lampu LED digabungkan secara paralel. Ketika terpasang, energi dari baterai sebagian akan ke lampu led dan membuat lampu menyala, Sebagian elektron akan masuk ke kapasitor dan mengisi kapasitor hingga penuh.

Ketika baterai dicabut kapasitor akan mengeluarkan elektron nya menuju lampu LED, lampu akan menyala sesaat hingga energi pada kapasitor habis. Jika tanpa kapasitor lampu led akan langsung mati.

Kapasitor dibedakan dengan tegangan atau voltase dan kapasitasnya, untuk kapasitas diukur dengan satuan farad. Contoh, kapasitor Elco 10 mikro farad 16 volt berarti kapasitor tersebut memiliki maksimum tegangan normal sebesar 16 volt, dan kapasitas energinya adalah 10 mikro farad.

Ukuran yang dipakai pada kapasitor biasanya dalam mikro farad, nano farad, dan piko farad. Umumnya kapasitor Elco diukur dengan mikro farad, lalu kapasitor milar dan film dengan Nano farad, lalu kapasitor keramik atau jengkol diukur dengan Piko farad. Tapi ukuran-ukuran ini bisa dikonversikan satu sama lainnya, karena kita bisa mengkonversikan mikro farad ke nano farad dan seterusnya.

Besarnya tegangan pada kapasitor tergantung dari tegangan sumber daya yang mengisinya, jika kapasitor diisi dengan tegangan atau baterai 9 volt maka tegangan pada kapasitor adalah 9 volt, jika diisi dengan tegangan 220 volt maka tegangan pada kapasitor adalah 220 Volt.

Perlu diperhatikan sekali lagi, kapasitor menyimpan energi dan dapat mengeluarkan isinya dengan cepat. Jadi berhati-hati jika menangani kapasitor yang sedang digunakan atau menangani kapasitor bekas, karena kemungkinan masih ada muatan energi didalamnya. Ini sangat berbahaya khususnya dengan kapasitor bertegangan tinggi.

Kita dapat mengeluarkan isi atau tegangan kapasitor dengan men-shortkan kedua kutubnya, atau untuk amannya kita dapat menggunakan resistor sebagai load untuk mengosongkan isinya secara perlahan. Kapasitor termasuk komponen yang paling sering kita jumpai di rangkaian elektronika, fungsinya dalam rangkaian pun berbeda-beda secara aplikasi.

Fungsi Kapasitor

Kapasitor dalam rangkaian power supply digunakan untuk menghaluskan gelombang hasil konversi dari AC ke DC. Dalam rangkaian di mana ada dua sinyal AC dan DC misalnya seperti pada ampli gitar, kapasitor digunakan sebagai kapling atau pemisah antara jalur sinyal AC dan DC.

Kapasitor juga bisa digunakan untuk melindungi rangkaian dari lonjakan tegangan, ini biasa disebut safety kapasitor. Lalu fungsi kapasitor umum lainnya adalah sebagai filter atau penyaring, ini disebut filter kapasitor. Fungsi filter ini adalah menyaring frekuensi tertentu pada rangkaian, contohnya pada rangkaian power supply atau pada rangkaian tone control pada amplifier.

Masih banyak yang bisa dibahas untuk kapasitor ini, untuk fungsi fungsi kapasitor lainnya Anda bisa baca artikel lainnya yaitu Kapasitor AC: Fungsi, Cara Kerja, dan Gejala KerusakannyaKapasitor Bank: Fungsi dan Cara KerjanyaFungsi kapasitor kipas angin.

Demikian tadi artikel tentang jenis kapasitor serta berbagai macam fungsi kapasitor yang biasa diterapkan diberbagai rangkaian elektronika. Semoga informasi elektronika ini bisa bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Jenis Kapasitor Beserta Fungsinya"