Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pikiran Positif dan Negatif Bisa Mempengaruhi Kesehatan Fisik?

Pikiran Positif dan Negatif Bisa Mempengaruhi Kesehatan Fisik? - Pernahkah anda mengalami tegang di sekitar leher atau pundak ketika anda mengalami stress?, pernahkah anda mengalami pilek saat anda mengalami stress?. Pada saat seperti itu daya tahan tubuh anda akan menurun, yang biasanya tidak pernah pilek tiba-tiba saat stress anda mengalami pilek atau mengalami demam.

Atau mungkin anda pernah mengalami saat anda cemas tekanan darah anda naik tidak karuan, mungkin malah menjadi drop. Mungkin anda sudah tidur cukup, tetapi keesokan harinya anda masih merasa lelah, “tidur saya sepertinya tidak cukup tadi malam, rasanya saya mengantuk sekali, rasanya badan tidak berenergi”. 

Jadi sobat Montirbox, pikiran dapat berpengaruh positif maupun negatif terhadap kesehatan tubuh. Pikiran positif atau pikiran negatif ataupun emosi tertentu akan bermanifestasi. Dengan kondisi ini, maka akan membuat pikiran dan perasaan tidak nyaman jika sedang dalam berpikiran negatif. Pikiran yang takut akhirnya membebani kinerja organ ginjal dan kinerja jantung.

Jantung denyutnya menjadi lebih cepat dari biasanya, tarikan napas juga menjadi lebih cepat. Ginjal juga akan terkena efeknya, merasa ingin ke toilet dan ingin buang air kecil terus. Inilah sebabnya mengapa pikiran, perasaan dan juga kesehatan itu saling berhubungan dan saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya.

Pikiran Positif

Satu contoh, bagi anda yang penyayang binatang seperti burung, kucing, dan binatang peliharaan lainnya, otomatis ketika anda melihat hewan peliharaan itu pasti anda ingin menyapa binatang-binatang tersebut. Jadi saat itu anda akan merasa senang, pada saat anda merasa senang hormon-hormon akan dikeluarkan oleh tubuh anda. Dan pada saat anda merasa senang, otomatis daya tahan tubuh anda juga akan meningkat, itulah efek dari pikiran positif.

Tetapi apa yang terjadi apabila anda memiliki trauma yang buruk, anda memiliki memori yang buruk terhadap binatang-binatang tersebut? Mungkin anda pernah digigit anjing, anda pernah dicakar kucing. Maka apa yang terjadi? Saat bertemu, mungkin jarak 2 meter anda sudah jaga jarak, anda waspada, dan lebih hati-hati.

Tubuh anda akan mengeluarkan hormon adrenaline, darah akan mengalir deras ke otot-otot tungkai dan anda mungkin akan bersiap untuk lari atau melakukan perlawanan, karena memori anda menyimpan trauma atau menyimpan kenangan buruk tentang hal itu.  Lalu bagaimana cara mengubahnya? Cara berpikir yang benar adalah "Binatang-binatang tersebut baik, kalau kita tidak mengganggu maka mereka tidak akan mengganggu kita". Anda tinggal melatih pikiran positif bawah sadar anda bahwa binatang-binatang tersebut baik.

Baca Juga : 5 Penyakit yang Akan Dialami Oleh Penderita Obesitas

Disini ada kutipan dari dr. Shigeo Haruyama, yaitu dokter spesialis bedah saluran pencernaan dari Jepang, sekaligus penulis buku best seller “The Miracle of Endorphin”. Ia menyatakan seperti ini : “Meditasi adalah inti seni penyembuhan dari Timur. Bagi beliau, meditasi bukan semata-mata mengosongkan isi kepala. Jika ada sesuatu yang masuk ke dalam pikiran dan kita bisa merasa nyaman, itu adalah salah satu bentuk dari meditasi”.

Jadi contohnya, anda melihat sesuatu dan anda merasa senang, sebenarnya itu adalah salah satu bentuk dari meditasi. Karena anda merasa nyaman. Di negara bagian Barat, di negara Eropa sendiri, meditasi sudah mulai dikembangkan sebagai salah satu terapi untuk penyembuhan kanker. Tetapi bukan berarti anda hanya meditasi saja, Anda tidak kemoterapi dan tidak berkonsultasi dengan dokter, itu juga salah, anda harus  tetap bekerja sama dengan dokter. 

Jadi kesimpulannya adalah berfikirlah tentang hal-hal yang menyenangkan dan pikiran positif saja, jangan munculkan pikiran-pikiran negatif. Karena apa yang kita pikirkan sangat berpengaruh terhadap jiwa dan tentu saja kesehatan diri kita. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Pikiran Positif dan Negatif Bisa Mempengaruhi Kesehatan Fisik?"