Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Rahasia Resume Lamaran Kerja Yang Menarik Perhatian

6 Rahasia Resume Lamaran Kerja Yang Menarik Perhatian - Apa yang lebih menyebalkan daripada menghabiskan waktu berjam-jam untuk menulis resume lamaran kerja, tapi gagal ke tahap wawancara? Pelamar kerja acapkali salah kaprah dalam menulis resume lamaran kerja mereka. Niatnya, ingin menampilkan citra dan kemampuan diri dengan menulis berlembar-lembar.

Sayangnya di mata para perekrut yang tak punya cukup banyak waktu, hal itu sama sekali tak membantu. Terlalu banyak informasi yang disajikan, sampai-sampai inti dari resume malah tak tersampaikan. Lantas, surat lamaran kerja seperti apa yang mampu mencuri atensi? Berikut, 6 Rahasia Resume Lamaran Kerja Yang Menarik Perhatian

Resume Lamaran Kerja

1. Strategi Critical Six Seconds First
Tahukah Anda berapa lama waktu yang dibutuhkan seorang perekrut untuk membaca satu resume lamaran kerja? Apakah 5 menit? 3 menit? Atau 30 detik? Jawabannya, ternyata hanya 6 detik! Fakta ini dikemukakan oleh The Ladders dengan menggunakan teknologi lacak mata. Asumsinya, jika per satu resume dibaca dalam 6 detik, maka ada 10 resume yang selesai dalam satu menit. Untuk itu, Resume Anda harus mampu melewati critical six second first atau enam detik pertama ini. Resume anda harus benar-benar istimewa agar membuat mata para perekrut jatuh cinta pada pandangan enam detik pertama.

2. Berceritalah dengan baik
Mengapa Cerita? Semua orang menyukai cerita yang bagus ketimbang rentetan fakta atau informasi belaka. Sejak kecil, manusia memang lebih mudah mencerna cerita. Ingatan-ingatan akan cerita masa kecil bahkan teringat hingga dewasa. Karenanya tak heran, pewawancara kerja akan menyelipkan pertanyaan, "Ceritakan tentang diri Anda" untuk memperoleh informasi yang mudah dicerna, diingat sekaligus tepat sasaran.

Jennifer Aaker, seorang profesor Marketing pada Stanford Graduates School of Bussiness mengatakan, “Ketika Anda menceritakan sebuah cerita, orang-orang akan menjadi rileks, mereka kemudian mendengarkan. ”Selain itu, cerita juga merupakan cara yang efektif dalam perjalanan menemukan makna sesuatu.

Dengan menggunakan resume Anda untuk menceritakan diri Anda, maka Anda telah membantu perekrut untuk memahami makna yang lebih dalam tentang pengalaman profesional Anda. Jadi, mulailah belajar menjadi pencerita. Tentu saja sesuaikan apa yang akan Anda ceritakan dengan posisi kerja yang ingin Anda tempati. selipkan pula kisah-kisah unik dengan runut dan relevan.

3. Komposisi Cerita Resume
Bercerita bukan berarti Anda lantas menyajikan novel kisah hidup Anda sendiri di meja perekrut. Anda tetap harus menjaga kuantitasnya, paling tidak satu sampai dua halaman saja. Cerita yang Anda tulis, perlu memperhatikan teknik dan komposisi agar cerita Anda efektif dan tidak menyia-nyiakan critical six second first seperti yang kita bahas di awal artikel tadi. Nah, untuk menulis cerita yang efektif, berikut ini unsur-unsur yang jangan sampai kelewatan :

- Menjadi tradisionalis.
Menulislah dengan struktur yang telah ada, kemudian berkreasilah dengan struktur tersebut.
- Tunjukkan, jangan beritahu. Cerita akan lebih kuat jika pendengar atau pembacanya dibiarkan menarik kesimpulan sendiri, daripada diberitahukan apa yang seharusnya mereka pikirkan.
- Jadilah pahlawan pada cerita Anda sendiri, dan tunjukkan bahwa Anda telah berhasil mengalahkan musuh dan menaklukkan tantangan.
- Gunakan teknik cerita “konsekuensi”

Baca Juga : 6 kelebihan dan kekurangan sebagai freelancer dan pekerja tetap

4. Tradisionalis Bukan Mendobrak Kemapanan
Ketika resume lamaran kerja Anda mencoba terlihat berbeda di antara tumpukan resume lainnya, Anda mungkin akan berpikir "bagaimana jika saya menulis dengan tinta merah saja", "mengapa saya tidak menggunakan kertas kuning menyala", atau "mungkin saya perlu menulis dengan font tidak biasa agar terlihat luar biasa".

Menjadi beda, bukan berarti mendobrak kemapanan. Menjadi beda itu sangat perlu, tapi ingat, ada batas-batas yang harus ditaati. Batas-batas ini penting ditaati untuk mencerminkan etika serta kelayakan kita sebagai pelamar. Mengapa? Ramit Sethi, seorang pelatih karier memperkenalkan istilah pemicu kompetensi.

Biasanya, para perekrut akan mencari sinyal halus dari resume lamaran kerja yang diajukan pelamar. Sinyal halus itu akan bermuara pada penilaian kelayakan. Nah bayangkan, jika Anda nekat tampil beda dengan melakukan hal-hal yang mendobrak kemapanan tadi, bukannya membuat perekrut tertarik, Anda malah dianggap inkompetensi, tidak taat aturan, dan tdak dapat bekerja sama.

Walhasil, penolakan lah yang Anda dapatkan. Adapun struktur menulis tradisionalis diantaranya : Anda harus memuat nama lengkap, Kontak detail, Statemen misi Anda atau elevator pitch, Keahlian kunci riwayat, pekerjaan riwayat, pendidikan dan referensi.

5. Tunjukkan, Jangan Beritahu
Di bagian ini, kemampuan Anda dalam mengolah kata sangat diperlukan. Hampir sama seperti bermain teka-teki atau tebak-tebakan. Bedanya, bukan jawaban yang ingin Anda sampaikan sebagai tujuan akhir, tetapi makna diri Anda, bagaimana Anda layak mendapatkan posisi ini. Ketika Anda menunjukkan bukannya memberitahukan, Anda menciptakan penggambaran yang detail di pikiran perekrut.

Mereka bisa menarik kesimpulannya sendiri tentang kompetensi Anda, tanpa harus dijelaskan secara panjang lebar. Tempat terbaik untuk menggunakan teknik ini pada resume lamaran kerja Anda adalah pada bagian keahlian. Alih-alih menyebutkan apa saja keahlian anda dalam poin 1,2,3,4 dan seterusnya anda akan tampil lebih menarik dengan menunjukkan contoh-contoh kongkrit dari keahlian tersebut, ini merupakan cara hebat untuk menunjukkan kreatifitas anda dengan struktur resume tradisional.

6. Cara Menunjukkan Pencapaian dengan teknik cerita konsekuensi
Sobat Montirbox ketahuilah, pencapaian tidak melulu hal-hal besar, sekecil dan setidak penting apapun pencapaian anda namun sesuai dengan posisi yang anda inginkan maka ingat dan tulislah, karena perekrut anda sedang tidak mencari pemimpin dunia atau sosok superhero yang mampu merubah hidup ribuan orang meraka hanya ingin tahu anda layak atau tidak.

Tipsnya adalah gunakan angka dalam penjelasan anda tentang kompetensi, bisa seputar lama bakerja, hal-hal yang mampu anda tangani, berapa jumlah anggota yang pernah anda bawahi, atau seberapa besar anda mampu melakukan penghematan selama anda berkerja. Richard Maun menjelaskan: Angka adalah hal yang mudah diingat, Anda “meningkatkan bisnis”, bahwa Anda “menghemat banyak biaya”, bahwa Anda “memiliki pengalaman yang baik” adalah hal yang hambar dan tidak berguna.

Baca Juga : 10 Kesalahan Fatal Dalam Membuat CV (Surat Lamaran Kerja)

Richard Maun juga mengatakan bahwa jika Anda “miningkatkan penjualan hingga 20%”, bahwa Anda “menghemat $10,000 dalam setahun” atau Anda “memiliki 15 tahun pengalaman kerja” membuat anda lebih menarik dan diingat oleh perekrut. Secara teknis, penjelasan Richard Maun tersebut dapat diaplikasikan dengan menjelaskan bagaimana cara anda bekerja hingga anda berhasil meraih pencapaian itu. Kemudian ceritakan pula kerjasama tim yang anda lakukan, berfokuslah pada pencapaian profesional serta ungkapkan bagaimana anda menghadapi tantangan di lingkungan kerja.

Itulah tadi 6 rahasia resume lamaran kerja atau yang disebut juga surat lamaran kerja yang bisa menarik perhatian perekrut. Selamat mecoba.

Posting Komentar untuk "6 Rahasia Resume Lamaran Kerja Yang Menarik Perhatian"