Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 kelebihan dan kekurangan sebagai freelancer dan pekerja tetap

6 kelebihan dan kekurangan sebagai freelancer dan pekerja tetap - Assalamu’alaikum sobat Montirbox. Jika Anda sedang menganggur, lalu dihadapkan pada dua pilihan, antara freelance atau kerja tetap, Anda pilih yang mana? Manakah yang menurut Anda lebih menjanjikan dan mendatangkan banyak manfaat? Jawaban masing-masing orang tentu berbeda, ada pro dan kontra, tergantung pada preferensi dan kebutuhan hidup masing-masing.

6 kelebihan dan kekurangan sebagai freelancer dan pekerja tetap

Tetapi, menarik untuk dilihat lebih jauh perbandingan dua jenis pekerja ini. Mau tahu seperti apa? Berikut 6 kelebihan dan kekurangan freelancer dan pekerja tetap :

1. Fleksibilitas
Kata fleksibel rasa-rasanya jauh dari kehidupan pekerja kantoran,di mana mereka diatur oleh jam kerja, termasuk jika diharuskan lembur saat hari libur. Rata-rata pekerja kantoran diharuskan mulai bekerja sejak pukul 9 pagi hingga 5 sore. Selain itu Pekerja kantoran juga dituntut terikat pada aturan, seperti mengenakan seragam dan patuh tata tertib, sehingga kendali atas diri sendiri ketika bekerja ada di tangan bos sepenuhnya.

Meski begitu, ada beberapa kantor yang lebih longgar dalam beberapa aturannya jugaDan, tak sedikit pula pekerja yang justru menikmati ritme kerja kantoran. Sebaliknya, pekerja lepas atau biasa disebut freelancer, umumnya punya jam kerja yang lebih fleksibel. Pekerja lepas juga diperkenankan untuk menentukan jam kerjanya sendiri, mengambil dan memilih tugas, dan tak terikat tempat bekerja serta aturan kantor.

Yang perlu diperhatikan hanyalah deadline dan kesesuaian tugas dengan ketentuan yang diberikan sang pemberi tugas. Meski begitu, ada juga freelancer yang terbuai dengan longgarnya jam kerja. Akibatnya deadline molor dan pekerjaan berakhir tidak maksimal. Jika Anda menyukai struktur yang sifatnya rutinitas dan tidak masalah diikat pada jadwal harian,maka sebuah pekerjaan purna waktu di kantoran mungkin cocok dengan Anda. Sebaliknya, ketika Anda ingin menentukan jam kerja  sendiri, atau memiliki banyak komitmen di luar pekerjaan, maka freelancing jawabannya.

2. Politik Kantor
Tentu saja, tidak setiap tempat kerja itu toxic alias  beracun, namun dalam banyak organisasi khususnya yang besar,akan ada beberapa bentuk konflik perorangan atau kekuasaan yang sulit untuk dihadapi. Konflik dan politik ini rentan terjadi di lingkungan perkantoran. Tak sedikit pekerja yang berujung resign atau terlibat pertempuran yang lebih parah.

Hal ini bisa jadi disebabkan oleh pimpinan kantor yang tidak objektif, kepentingan, bahkan nepotisme. Persaingan promosi jabatan bagi pekerja kantor acapkali amat terasa. Di satu sisi ini terlihat buruk, namun di satu sisi juga berdampak positif tergantung bagaimana kompetisi yang terjadi. Sementara dalam kasus ini, seorang freelancer cukup diuntungkan karena ia tidak terikat pada perusahaan tertentu, namun memiliki banyak bos dalam banyak organisasi.

Dan bahkan jika seorang freelancer memiliki klien reguler, ia biasanya tetap terlepas dari politik kantor, karena  berkerja dari jarak jauh, atau hanya berada di kantor untuk waktu yang singkat, dan hanya menyelesaikan pekerjaan, lalu sudah. Pun jika terlibat politik kantor dan tak menyukainya, freelancer bisa dengan mudah memutuskan hubungan kerja. Sobat Montirbox bisa menerima politik kantor atau ingin menghindarinya?

Baca Juga : 10 Alasan Tidak Ada Kata Terlambat Memulai Bisnis di Usia Tua

3. Ragam Keuntungan
Di poin ini, pekerja kantoran bisa dibilang lebih unggul dibandingkan freelancer. Pekerja kantoran mendapatkan layanan asuransi kesehatan, waktu libur yang dibayar, cuti bersama, paket makanan saat hari raya, dan jaminan pensiun serta hari tua. Predikat sebagai pekerja kantoran dengan gaji tetap pun dianggap prestise di masyarakat.

Pekerja kantoran dianggap sebagai kelompok dengan ekonomi stabil. Selain  item-item utama tadi, perusahaan atau kantor juga sering menyelenggarakan acara untuk karyawan dan menyediakan fasilitas seperti keanggotaan gym gratis, kafetaria yang disubsidi perusahaan, dan akses ke berbagai diskon dan barang gratis.

Mereka juga sering kali memiliki anggaran untuk pelatihan, sehingga pekerja dapat mengembangkan keahliannya dengan menggunakan uang perusahaan. Bagaimana dengan freelancer? Yang diperoleh semata-mata adalah upah dan bonus, tak ada asuransi dan pensiun sebab ia berdiri sendiri. Pekerja freelance juga harus siap tidak dibayar ketika mengambil cuti. Pelatihan dan nasib hari tua direncanakan olehnya sendiri. Oleh sebagian masyarakat, freelance seringkali dianggap remeh, disetarakan dengan kerja serabutan.

4. Motivasi
Ketika Anda berkerja untuk sebuah perusahaan, motivasi seringkali hadir secara terstruktur. Katakanlah, Anda mendapatkan penilaian kinerja pada setiap akhir tahun, yang mana penilaian tersebut akan menentukan apakah Anda akan mendapatkan lebih banyak uang dan bonus tahun depan, atau naik  jabatan.

Tak cukup sampai di situ rutinitas kerja harianjuga mampu jadi pelecut motivasi jika Anda satu kali terlambat datang, bos akan marah, lebih sering terlambat, dipotong gaji, hingga pemecatan. Hal itu bisa jadi motivasi kuat untuk bangun dari tempat tidur ketika alarm berbunyi untuk pertama kali.

Sedangkan bagi seorang freelancer, ia harus mampu menciptakan motivasi untuk dirinya sendiri. Apakah itu berupa cita-cita, wishlist belanja yang belum di check out dari keranjang pembelian online ,atau membayangkan betapa seramnya melihat rekening kosong.

5. Keamanan dan Stabilitas
"Berkerja untuk hidup" mungkin adalah prinsip bagi kebanyakan orang, namun tetap saja, secara umum, pekerjaan dengan gaji tetap lebih aman dibandingkan freelancing. Kala Anda mendapatkan gaji rutin, dan  melakukan pekerjaan yang baik, Anda dapat mengandalkan gaji itu setiap bulannya. Bahkan, jika Anda dipecat sekalipun, pemberi kerja biasanya akan memberi pemberitahuan atau menyediakan kompensasi plus pesangon.

Freelancing dalam poin ini adalah ketidakpastian. Anda  bisa berada dalam siklus "berpesta atau kelaparan" ketika satu bulan Anda sangat sibuk  dengan pekerjaan, sementara di bulan berikutnya Anda tak menemukan pekerjaan apa pun. Freelancing tak stabil dan tak bisa dijadikan jaminan untuk hidup jangka panjang.

Tapi, ibarat koin dua sisi. Kerja kantoran tak selamanya surga dan freelance juga tak seutuhnya neraka. Bagi pekerja kantoran, jika bergantung pada satu pekerjaan saja, maka kehilangan pekerjaan jelas bencana. Sementara kehilangan satu pekerjaan bagi seorang freelancer adalah biasa, ia bisa dengan cepat bekerja menemukan klien yang baru lagi. Kecuali ada krisis besar melanda negara, barulah langkah menemukan klien baru mungkin akan terhambat.

6. Komunitas dan Relasi
Ketika Anda berkerja untuk sebuah perusahaan, Anda ototmatis mendapatkan jaringan sosial juga. Anda berkerja dengan orang yang sama dan visi yang sama setiap hari. Penguatan penguasaan bidang kerja akan lebih meningkat dan jejaring baru ditemukan. Bukan tidak mungkin Anda dan mereka akan membuat sesuatu yang hebat di kemudian hari.

Sedang ketika Anda adalah seorang freelancer, Anda seringkali menyendiridan terbatas pada lingkungan rumah, kafe, atau perpustakaan. Bahkan jika Anda bekerja di dalam area perusahaan, Anda hanya berada di sana untuk sementara waktu, dan sulit untuk membentuk ikatan yang kuat seperti halnya karyawan teta pketika mereka berkerja bersama bertahun-tahun.

Nah itulah tadi 6 perbandingan kelebihan dan kekurangan dari freelancer dan pekerja tetap. Semoga Bermanfaat.

Posting Komentar untuk "6 kelebihan dan kekurangan sebagai freelancer dan pekerja tetap"